Jumat, 21 Agustus 2009

Hasil Mendengarkan Amanat Pak Sur


Tulisan ini disarikan dari sambutan Pak Suryanto dalam rangka pengambilan sumpah PNS di pendopo jalan prapatan.

Ini adalah sumpah anda yang pertama menjadi pegawai negeri sipil semoga akan tertanam dalam jiwa anda. Saya yakin anda mengucapkan sumpah dengan sungguh-sungguh. Sumpah yang diucapkan dengan sungguh-sungguh akan bergetar dalam hati, dan bisa terus diingat.

Kalimat akhir dalam sumpah yang tadi dibacakan adalah “bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat..”. Kalimat ini mengandung muatan motivasi kepada kita semua untuk bekerja dengan baik. Kalimat ini sangat sejalan dengan 8 etos kerja yang disampaikan Jansen Sinamo.

Anda direkrut sebagai pegawai DJKN hendaknya mempunyai motivasi yang sejalan dengan sumpah tadi. Mengutip salah satu 8 etos kerja dari Jansen Sinamo, bahwa bekerja adalah ibadah. Jadikan pekerjaan kita ini sebagai ibadah. Oleh karena itu ada ungkapan “ dengan bekerja Tuhan menjadi nyata”. Karena dengan bekerja Tuhan akan memberi kita banyak hal, gaji, penghasilan dan dengan penghasilan kita bisa membeli makan, mendapatkan rumah, motor, mobil dan kebutuhan kita lainnya.

DJKN dalam menjalankan reformasi ini juga menuntut pegawainya untuk menjalankan 3 S ; Senyum, Sapa dan Sopan. Senyum, kenapa bukan muram, karena menurut para ahli senyum hanya membutuhkan 6 syaraf aktif kita sedangkan untuk muram kita membutuhkan 72 syaraf untuk melakukannya. Kesadaran ini harus tertanam untuk kita semua.

Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan menuntut kita untuk bekerja keras. DJKN yang sedang melakukan reorganisasi sekaligus juga harus menjalankan tupoksi yang diemban. Ibarat rumah tangga dalam waktu yang sama kita dituntut untuk membangun rumah sekaligus mantu, ini sangat berat tetapi harus dijalankan.

Sebagaimana kita tahu tugas utama Menteri Keuangan Sebagai BUN adalah mengumpulkan pendapatan, membelanjakan, dan mengawasi serta mengelola setiap sen yang telah dibelanjakan, dan yang terakhir tadi adalah tugas DJKN.

Oleh karenanya anda sebagai bagian organisasi ini harus bekerja semangat sebagaimana motivasi dalam sumpah yang tadi Saudara ucapkan.

Selasa, 18 Agustus 2009

Kamis, 13 Agustus 2009

Ibu, untukmu aku bernyanyi...

Ibu

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh

Lewati rintang untuk aku anakmu

Ibuku sayang masih terus berjalan

Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah

Seperti udara… kasih yang engkau berikan

Tak mampu ku membalas…ibu…ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu

Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku

Dengan apa membalas…ibu…ibu….

Iwan Fals





KERAMAT


Hai Manusia

Hormati Ibumu

Yang Melahirkan dan Membesarkanmu
Darah Dagingmu Dari Air Susunya
Jiwa Ragamu Dari Kasih-sayangnya
Dialah Manusia Satu-satunya

Yang Menyayangimu Tanpa Ada Batasnya
Doa Ibumu Dikabulkan Tuhan
dan
Kutukannya Jadi Kenyataan

Ridla Ilahi Karena Ridlanya
Murka Ilahi Karena Murkanya

Bila Kau Sayang Pada Kekasih

Lebih Sayanglah Pada Ibumu
Bila Kau Patuh Pada Rajamu

Lebih Patuhlah Pada Ibumu

Bukannya Gunung Tempat Kau Meminta

Bukan Lautan Tempat Kau Memuja

Bukan Pula Dukun Tempat Kau Menghiba

Bukan Kuburan Tempat Memohon Doa

Tiada
Keramat Yang Ampuh Di Dunia
Selain Dari Doa Ibumu Jua
Rhoma Irama