Jumat, 06 Juli 2012

Surat Terbuka Untuk Kawanku,,, Lulusan STAN 2011


Kawan, pa kabar ???, masih cemungudh kan??? Mudah-mudahan...

To the point aja yah...

Ohya kawan, aku denger nasib karirmu lagi kurang sip, pemberkasan cpnsmu “on proses”, kalo tak boleh dibilang gelap (update per Juni 2012). Aku turut prihatin, sungguh. Konon gajimu tak lebih dari sejuta, buat bayar kost aja cekak banged, miris memang. Padahal kalian kerja di institusi plat merah paling super di negeri ini. Guyonan dari senior-seniormu adalah “penempatan” di pelosok nusantara, yang selalu membuatmu G 4 LAU. Tugas dan kewajibanmu setara dengan kami yang senior padahal setatusmu pegawai honor. Hmmmm kalo dipikir-pikir kok jadi horor,,,

Tapi,,, apa emang segitunya.... se-melow- itukah (halah ....)

Kawan,,,kalian yang lulusan Sekolah Tinggi ternama di bumi ini, yang dikenal dengan seleksi ketat, dan sistem DO yang bikin merinding setiap insan Jurang Mangu mendengarnya, adalah manusia pilihan yang telah memilih hidup dengan predikat Lulusan STAN. Jujur, aku bangga dengan kalian. Denger STAN aja aku bangga kawan,,, meski dulu cuma sempet setahun kost di Jurang Mangu dengan anak-anak STAN (hmm... gak nyambung ya).

Bukan mau menggurui kawan, hidup ini pilihan (begitu kata orang). Bisa karena pilihan diri kita sendiri, pilihan ortu, pilihan teman dekat, pilihan pacar, atau salah pilihan sekalipun... Tapi setiap kita mungkin akan beda memaknai hidup itu sendiri whateverlah...

Setiap pilihan ada konsekwensinya, dan itulah yang sering kita gak tahu. Kita hanya punya pengharapan-pengharapan atas pilihan kita. Tapi atas nama “nasib” kadang apa yang kita pilih tak sesuai dengan apa yang kita harapkan, sehingga bisa jadi kecewa karena “sial” dan bisa jadi senang karena “beruntung”. Bahkan ada yang menyesali pilihannya, dan faktanya, penyesalan selalu ada di belakang, tahu kenapa kawan? karena yang di depan itu pendaftaran...

Atas nama “nasib” tadi, yang percaya Tuhan akan bilang, “Tuhan menguji saya” bagi yang bernasib “sial”. Sabaliknya bagi yang bernasib baik dan perca Tuhan dia akan bilang “terima kasih Tuhan, kasih-Mu melebihi apa yang aku sangka... matur nuwun Gusti”. Mudah-mudahan Kawan percaya Tuhan dan tak menyalahkan-Nya, jika nasib sedang kurang baik serta selalu bersyukur jika nasib baik menghampiri.

Sejatinya kita sudah berikhtiar sejak memilih hidup, dan telah berdoa agar apa yang kita pilih sesuai harapan, bahkan dalam doa kita, tak sengaja kita mengancam Tuhan agar pilihan kita diberi ending yang apik.

So kawan,, kembali ke nasib kalian yang gak jelas itu, setidaknya sampe hari ini (maaf diksinya gak enak di ati). Saranku adalah, jangan terlalu gamang. Dalam ketidakjelasan ini ada kejelasan, bahwa jelas kalian akan diangkat jadi PNS di Kemenkeu, meski entah kapan... mudah2an si tahun ini..,

Tengok lapak sebelah kawan, banyak lulusan Universiti terkenal juga gak jelas nasibnya, bersangka baiklah pada Tuhanmu, dia punya Kasih yang tak pernah dapat kita prediksi, yakinlah Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, sekarang juga nanti... memohonlah dalam doamu, meski kedengaran sedikit merengek (untuk tidak menyebut memaksa) Tuhan...

(aku ikut berdoa, jika keadaan ini sebuah kesulitan, semoga Tuhan segera mendatangkan kemudahan bagimu ... aamiin).

Salam hangat,
Kawanmu Dari Jurang Mangu