“Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnu zhon pada Allah” (HR. Muslim no. 2877).
Husnuzhon yang dalam bahasa Indonesia disebut
berbaik sangka merupakan satu hal yang wajib bagi setiap insan. Husnuzhon
kepada Alloh maupun husnuzhon kepada sesama. Kenapa kita perlu husnuzhon kepada
Alloh terlebih dahulu karena ini adalah hal yang utama dalam hati kita. Dalam
tulisan ini sebagai oleh-oleh pengajian zuhur tadi, saya akan coba review
tentang Husnuzhon kepada Alloh.
Husnuzhon kepada Alloh menjadi pondasi,,,
diatasnya itu ada qonaah, kemudian bersyukur dan yang tertinggi ridho terhadap
apa yang Alloh tetapkan. Orang yang tidak husnuzhon kepada Alloh lebih berbahaya dari orang yang berbuat maksiat, karena suuzhon kepada Alloh akan berakibat pada menolak hukum dan keputusan Alloh dan menolat taat kepada Alloh, Na'uzubillah
Husnuzhon kepada Alloh itu terhadap hukum-hukum
Alloh dan keputusan-keputusan Alloh. Terhadap hukum Alloh kita harus akui dan
nyatakan bahwa apa yang Alloh turunkan dan ciptakan pasti baik untuk kita dan
untuk semesta. Diciptakanya Jin dan orang-orang jahat pasti baik untuk kita dan
semesta karena sesungguhnya Alloh maha baik. Diciptakannya kesulitan-kesulitan
itu pasti baik, karena Alloh bukan ingin membebani hambanya, bukankan Alloh nyatakan
Dia tidak akan zolim kepada hambanya?
Keputusan-keputusan Alloh atas diri kita wajib
hukumnya kita berhusnuzhon. Dengan berhusnuzhon kita akan merubah mindset
sehingga dalam diri kita akan muncul sikap qona’ah, kemudian bersyukur dan
ridho atas apa yang Alloh tetapkan. Ketika Alloh memberikan hal yang tidak
enak, sakit tidak lulus ujian dan kesulitan lain, tentu kita wajib berhusnuzhon
dan berharap kita segera mengerti hikmah apa di balik ini semua.
Beberapa hal bagaimana agar kita bisa berhusnuzhon
; Pertama kita harus selalu bermakrifat kepada Alloh atas sifat dan asma Alloh.
Sehingga kita mengerti akan kebaikan kerahman rahiman Alloh atas diri kita dan
semesta. Setiap apa yang menimpa kita, segera kita bermakrifat bisa melalui
asma-asma Alloh yang 99.
Kedua tadabburi kehidupan para ambiya, baca
kisahnya ambil hikmah dan inspirasinya ; dalam kehidupannya setiap para nabi
banyak warna. Tengok bagaimana kisah Yusuf anak gembala yang Alloh jadikan
perdana Menteri, perjalannya berliku menikung menukik penuh misteri. Dibuang ke
sumur oleh saudaranya, dijadikan budak oleh orang kaya, difitnah dipenjara oleh
perempuan penguasa dan akhirnya Alloh angkat derajatnya...Kisah ini harus kita
lihat secara komprehensif agar kita mampu berhusnuzhon kepada Alloh.
Ketiga tengok kehidupan kita, apa yang telah kita
lalui dan kita peroleh, kita fikirkan. Asah mata batin kita agar kita segera
tahu hikmah apa yang kita dapati atas apa yang Alloh berikan kepada kita.
Sakit, kesulitan dan lain sebagainya harus kita fikir itu sebagai pemberian
indah yang akan kita tahu hikmahnya. kadang kita terlambat mengerti hikmat atas
kesulitan-kesulitan itu sehingga kita terlambat mensyukuri dan ridho atas apa
yang kita terima.
Ini sepertinya mudah, tapi setiap yang berurusan dengan hati adalah hal sulit, dan mari seiring umur kita yang semakin tua kita terus membangun hati kita menjadi hati yang bersih salah satunya hati yang selalu berhusnuzhon kepada Alloh
bismillah la hawla wala quwwata illah billah.