Senin, 22 Agustus 2011

Tiga Warna Kuning Dalam Fase Kehidupan Kita


Ketika jabang bayi lahir orang-orang disekeliling bersuka cita, sibuk luar biasa, menyambut kedatangannya di dunia yang terang ini. Atas kelahiran itu ditandailah dengan "Beras Kuning", sebagai lambang kemakmuran, karena sebagian mereka memaknai tambah anak tambah rejeki, dan berharap Gusti Alloh menganugerahkan rizki yang luas dan kehidupan yang baik kepada jabang bayi ini. Meski sang jabang bayi menangis, orang-orang sekitar tersenyum bahagia dengan terus memohon berkah Tuhan atas kelahiran jabang bayi ini.


Ketika jabang bayi ini tumbuh dewasa, menjadi kewajiban orang tuanya untuk menikahkan . Pesta disiapkan, sanak keluarga diundang untuk menjadi saksi akad dua anak manusia yang dipertemuakan Tuhannya. Orang-orang menandai pesta ini dengan "janur kuning". Sepanjang hari kedua mempelai menebar senyum pada yang hadir, pun semua yang hadir tersenyum bahagia dan memohon agar kedua mempelai menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah dengan anak dan rizki yang berlimpah berkah. Janur kuning bukan sekedar tanda tetapi bermakna bahwa dengan hati yang jernih mempelai berusaha untuk menggapai cita-cita mulia membangun keluarga yang dilingkupi keridhaan Gusti Alloh.


Kelak, dalam proses berikutnya jabang bayi yang telah melewati masa dewasa, menikah kemudian tua dan akhirnya meninggal. Karena catatan kehidupan manusia tersebut, banyak orang menangisi kepergiannya, kita tak pernah tau apakah dia tersenyum atau menangis menyambut kematian itu. Tuhan telah memanggil sebagai ketetapan yang tak mungkin di tulak bahkan hanya ditunda walaupun hanya sesaat. Atas kematian ini orang-orang menandai dengan “bendera kuning” di ujung jalan di depan rumah sebagai tanda berkabung.


Meski tanda-tanda tadi hanya sebuah tradisi, setidaknya itu membuat kita teringat jika kita menemukan tiga tanda itu dalam kehidupan kita. Mungkin tanda pertama dan kedua telah kita lewati, sehingga kita bisa menyiapkan jika kelak tanda yang ketiga datang. Jika ketika kita terlahir menangis dan semua orang tersenyum bahagia semoga kelak ketika semua orang menangis atas kepergian kita kita mampu tersenyum menghadap Gusti Alloh Rabb yang menggengang nyawa kita.



Ya Alloh, akhirilah hidup kami dengan khusnul khotimah dan jangan kau akhiri hidup kami dengan suul khatimah