Rabu, 27 November 2013

LEVEL KOMITMEN PADA ORGANISASI DAN BAU PARFUM

Kadang kita dipertanyakan oleh bos, pimpinan kita, atau orang lain, sedalam apa komitmen kita dengan organisasi tempat kerja kita.

Kalo saya pribadi sebenarnya soal komitmen itu seperti pake minyak wangi, kita gak perlu bilang "saya pake hugo boss, saya pake kenzo jungle, saya pake rexona women (buat para jomblo biar dikira abis ketemu pacar) atau  saya menggunakan minya missik" (yang terakhir saya peroleh di tanah abang dan ternyata itu buat nyuci keris). Jadi seperti pake minyak wangi, yang tahu itu diri kita, tapi biar orang lain yang menyampaikan penilaian itu seperti apa kita berkomitmen pada organisasi kita. (bingung kan aku dewe yo mumet), intinya komitmen itu tidak terkatakan,,,

Menyoal komitmen itu tentang hubungan, dan soal hubungan kerja atau hubungan dengan organisasi kalo gak salah beberapa pakar telah mengklasifikasikan ;
kontrak  transaksional ; bersifat jangka pendek, tersektor, dan dasarnya lebih materiil
kontrak  relational ; melibatkan emosi, sudah membicarakan tanggung jawab dan hubungan antar unit/bagian
kontrak psikologis Karyawan diwajibkan untuk mendukung organisasi, menunjukkan kesetiaan dan komitmen terhadap kebutuhan dan kepentingan organisasi. Selain itu, karyawan diharapkan menjadi anggota 
organisasi yang baik. Organisasi sebaliknya memberikan komitmen untuk menjamin kesejahteraan dan kebutuhan karyawan beserta keluarganya. 

Sampai sini sebenarnya kita bisa tahu sejauh mana komitmen kita pada organisasi, di level mana kita berhubungan dengan organisasi ; psikologiskah, relationalkah atau bahkan kita masih di level transaksional,, ketika semua harus tertuang secara ekstrinsik dan mengandung nilai nominal yang jelas atas hubungan kita dengan organisasi.

Pada level psikologis, kadang kita tak perlu sebuah perintah untuk mengerjakan, atau tak perlu ditunjuk untuk melakukan. Rasa cinta kita pada organisasi ini yang menggerakkan kita, di luar kesadaran, tetapi penuh ikhlas, ini mungkin yang disebut setia pada pekerjaan dan organisasi. 

Teman saya berpendapat, saya mencintai pekerjaan saya dengan ikhlas, karena dengan bekerja saya sambil beribadah bahasa kerennya itu sincerity. Temen saya melanjutkan ; "saya mencintai pekerjaan saya karena dari bekerja itu saya dapat rizki dan dapat memberi makan anak istri". Dalam kategori ini saya mendebat, itu masih transaksional, karena anda menuntut organisasi atas apa yang anda lakukan padanya. Kemudian temen saya bilang apa dong alasannya "harusnya anda ikhlas, tanpa alasan pribadi, itu baru kontrak psikologis" dia malah menjawab "anda terlalu sufi dan sepertinya nggak mungkin di dunia yang realistis ini". Saya hanya mesem-mesem, dan kembali bertanya pada saya pribadi "seintim apa hubungan saya dan organisasi". Sudahlah biar orang yang menilai saya pake minyak wangi apa,,, saya tak perlu katakan,,,, daripada saya bilang saya pake parfum Antonio Banderas orisinal, nyatanya saya cuma pake refreshing tissue sebuah maskapai yang saya beli dari pengasong di lampu merah.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar