Selasa, 26 Agustus 2014

HUSNUZHON KEPADA ALLOH


 “Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnu zhon pada Allah” (HR. Muslim no. 2877).

Husnuzhon yang dalam bahasa Indonesia disebut berbaik sangka merupakan satu hal yang wajib bagi setiap insan. Husnuzhon kepada Alloh maupun husnuzhon kepada sesama. Kenapa kita perlu husnuzhon kepada Alloh terlebih dahulu karena ini adalah hal yang utama dalam hati kita. Dalam tulisan ini sebagai oleh-oleh pengajian zuhur tadi, saya akan coba review tentang Husnuzhon kepada Alloh.

Husnuzhon kepada Alloh menjadi pondasi,,, diatasnya itu ada qonaah, kemudian bersyukur dan yang tertinggi ridho terhadap apa yang Alloh tetapkan. Orang yang tidak husnuzhon kepada Alloh lebih berbahaya dari orang yang berbuat maksiat, karena suuzhon kepada Alloh akan berakibat pada menolak hukum dan keputusan Alloh dan menolat taat kepada Alloh, Na'uzubillah

Husnuzhon kepada Alloh itu terhadap hukum-hukum Alloh dan keputusan-keputusan Alloh. Terhadap hukum Alloh kita harus akui dan nyatakan bahwa apa yang Alloh turunkan dan ciptakan pasti baik untuk kita dan untuk semesta. Diciptakanya Jin dan orang-orang jahat pasti baik untuk kita dan semesta karena sesungguhnya Alloh maha baik. Diciptakannya kesulitan-kesulitan itu pasti baik, karena Alloh bukan ingin membebani hambanya, bukankan Alloh nyatakan Dia tidak akan zolim kepada hambanya?

Keputusan-keputusan Alloh atas diri kita wajib hukumnya kita berhusnuzhon. Dengan berhusnuzhon kita akan merubah mindset sehingga dalam diri kita akan muncul sikap qona’ah, kemudian bersyukur dan ridho atas apa yang Alloh tetapkan. Ketika Alloh memberikan hal yang tidak enak, sakit tidak lulus ujian dan kesulitan lain, tentu kita wajib berhusnuzhon dan berharap kita segera mengerti hikmah apa di balik ini semua.

Beberapa hal bagaimana agar kita bisa berhusnuzhon ; Pertama kita harus selalu bermakrifat kepada Alloh atas sifat dan asma Alloh. Sehingga kita mengerti akan kebaikan kerahman rahiman Alloh atas diri kita dan semesta. Setiap apa yang menimpa kita, segera kita bermakrifat bisa melalui asma-asma Alloh yang 99.

Kedua tadabburi kehidupan para ambiya, baca kisahnya ambil hikmah dan inspirasinya ; dalam kehidupannya setiap para nabi banyak warna. Tengok bagaimana kisah Yusuf anak gembala yang Alloh jadikan perdana Menteri, perjalannya berliku menikung menukik penuh misteri. Dibuang ke sumur oleh saudaranya, dijadikan budak oleh orang kaya, difitnah dipenjara oleh perempuan penguasa dan akhirnya Alloh angkat derajatnya...Kisah ini harus kita lihat secara komprehensif agar kita mampu berhusnuzhon kepada Alloh.

Ketiga tengok kehidupan kita, apa yang telah kita lalui dan kita peroleh, kita fikirkan. Asah mata batin kita agar kita segera tahu hikmah apa yang kita dapati atas apa yang Alloh berikan kepada kita. Sakit, kesulitan dan lain sebagainya harus kita fikir itu sebagai pemberian indah yang akan kita tahu hikmahnya. kadang kita terlambat mengerti hikmat atas kesulitan-kesulitan itu sehingga kita terlambat mensyukuri dan ridho atas apa yang kita terima.

Ini sepertinya mudah, tapi setiap yang berurusan dengan hati adalah hal sulit, dan mari seiring umur kita yang semakin tua kita terus membangun hati kita menjadi hati yang bersih salah satunya hati yang selalu berhusnuzhon kepada Alloh

bismillah la hawla wala quwwata illah billah.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar